Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia
pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh
kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning‿. Hal ini
mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
“Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya
guru tidak lagi diperlukan.
Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk
menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan
kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia
pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh
kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning‿. Hal ini
mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
“Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya
guru tidak lagi diperlukan.
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar
yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya,
tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan
perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi
karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota
besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota
besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke
daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi
infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan
luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga
keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi
yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada
akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai
contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama
masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat
mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya
dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan
sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti
perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta
pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker,
industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh
pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak
dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor
ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk
memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi
informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem
jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang
akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang
berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa
terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di
bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM
berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan
mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi AFTA 2003 yang dapat
menyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas
secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan
informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, meningkatkan
pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, termasuk penerapan
peraturan perundang-undangan yang mendukungnya; mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar